Kamis, 15 Desember 2011
KESAKSIAN ( Kantata Takwa: SawungJabo,Iwan Fals dan WS Rendra )
Aku mendengar suara
Jerit mahluk terluka
Luka,luka hidupnya....luka
Orang memanah rembulan
Burung sirna sarangnya
Sirna,sirna...hidup redup
Alam semesta...luka
Banyak orang hilang nafkahnya
Aku bernyanyi menjadi saksi
Banyak orang dirampas haknya
Aku bernyanyi menjadi saksi
Mereka dihinakan,tanpa daya
Yaaa...tanpa daya! terbiasa hidup sangsi
Orang-orang harus dibangunkan
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Lagu ini jeritan jiwa
Hidup bersama harus dijaga
Lagu ini harapan sukma
Hidup yang layak harus dibela
Orang-orang harus dibangunkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
(Laguini tercipta sekitar tahun 90-an, terinspirasi puisi WS Rendra "Potret Pembangunan dalam Puisi)
Saat menyaksikan konser Kanata Takwa padawaktu itu, aku merasa kasihan kepada Rendra,penyair besar, namun tak mendapat perhatian sama sekali dari penonton. Hal itu disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan apresiasi penonton terhadap binatang yang bernama "Puisi". Mereka hanya tertarik pada musik yang hingar bingar yang barangkali juga tidak mereka pahami.
PANGGUNG SANDIWARA KEHIDUPAN
Hidup memang panggung Sandiwara,
Mudah berubah Ceritera ,
Tragedi,komedi atau Romansa.
Smua cipta Sang Sutradara.
Aktor sempurna adalah,
Kita yang dapat memerankan lakon sebaik-baiknya,
Selaras naskah Ciptakarya Sang Sutradara.
Saat kisah tragedi yang harus kita lakoni,
Terimalah dengan lapang hati,
Perankan dengan penjiwaan penuh ekspresi,
Jiwa tulus suci atasnama Illahi Rabbi.
Bukan kemustahilan belaka ,
Esok lusa, lusa dan lusa,
Sutradara beri kita peran Suka- cita,
Tokoh bahagia dalam Romansa.
Itulah Sandiwara hidup yang harus kita perankan,
Sesuai kehendak-Nya.
Khonaah, tapi tak pernah menyerah.
Tawakal, tetap berikhtiar, dan tak lupa bersabar.
Jauh watak Jumawa dan euforia,
Jiwa tulus, khonaah,
berbalut niat suci IBADAH.
Mudah berubah Ceritera ,
Tragedi,komedi atau Romansa.
Smua cipta Sang Sutradara.
Aktor sempurna adalah,
Kita yang dapat memerankan lakon sebaik-baiknya,
Selaras naskah Ciptakarya Sang Sutradara.
Saat kisah tragedi yang harus kita lakoni,
Terimalah dengan lapang hati,
Perankan dengan penjiwaan penuh ekspresi,
Jiwa tulus suci atasnama Illahi Rabbi.
Bukan kemustahilan belaka ,
Esok lusa, lusa dan lusa,
Sutradara beri kita peran Suka- cita,
Tokoh bahagia dalam Romansa.
Itulah Sandiwara hidup yang harus kita perankan,
Sesuai kehendak-Nya.
Khonaah, tapi tak pernah menyerah.
Tawakal, tetap berikhtiar, dan tak lupa bersabar.
Jauh watak Jumawa dan euforia,
Jiwa tulus, khonaah,
berbalut niat suci IBADAH.
Langganan:
Postingan (Atom)